Budidaya jamur tiram dan cara pengolahan pasca panen


            Dengan melihat kondisi lingkungan di desa putat yang yang mayoritas penduduknya adalah bertani, maka kami kelompok KKN-T UMSIDA bidang lingkungan melihat potensi yang cukup baik untuk mencoba mengajarkan para petani untuk budidaya jamur tiram sebagai pekerjaan sampingan selain pekerjaan sehari-hari mereka yaitu bertanam padi. Harapan kami adalah supaya bisa memberikan penghasilan lain selain padi, sehingga dapat memperbaiki kondisi perekonomian mereka. Kami memilih budidaya jamur karena relatif mudah, minim perawatan, dan tidak membutuhkan lahan terlalu luas.
            Selain mengajarkan budidaya jamur tiram, kami juga mengajarkan bagaimana cara mengolah makanan dengan bahan baku jamur tiram sehingga petani jamur selain dapat menjual jamurnya dengan kondisi mentah maupun sudah dalam bentuk makanan olahan yang lezat dan sehat.
            Ada beberapa hal penting dalam budidaya jamur yaitu:
1.Temperature
Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 23-28 °C, artinya kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya. 
Waluapun begitu, dengan temperature di bawah 23 °C, miselium jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan waktu yang lebih lambat.
Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buahnya yang bentuk seperti cangkang tiram, memerlukan kisaran suhu antara 13-15 °C selama 2 samapai 3 hari.
Bila nilai temperature rendah tersebut tidak didapatkan, maka ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu pertumbuhan tumbuh buah jamur tidak akan terbentuk, yang berarti pemeliharaan tidak berhasil, atau walaupun terbentuk maka waktu yang diperlukan akan lama.
Tetapi walaupun demikian fase kedua jamur tiram putih tersebut masih dapat tumbuh pada rentang suhu 12-37,8 °C.



2.    Kelembapan
Kandungan air di dalam subtract sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur.
Terlalu sedikit air akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati. Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.

3.    Cahaya
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.
Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan jamur.

4.    Udara
Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah.
Jamur tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksisgen akan mudah layu  dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, harus diberi ventilasi agar pertukaran udara dapat berjalan secara baik.
Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yaitu 15%-20%. Tetapi, jamur tiram yang tumbuh pada tempat yang mengandung karbo dioksida yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal. Biasanya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibandingkan tangkainya.
            Untuk itu kelompok kami diberi tempat oleh warga desa putat untuk budidaya jamur di rumah bapak sekdes. Adapun langkah-langkah dalam budidaya jamur yaitu:
1.      Persiapan rak jamur



 Kali ini kami dalam membuat rak jamur memakai bahan dasar papan kayu dan plat siku yang ditempel pada tembok. Dalam pemilihan lokasi ini semua syarat tempat budidaya jamur harus memenuhi syarat mulai dari kelembapan, suhu dan, pencahayaan.

2.      Peletakan bibit jamur

Bibit jamur yang sudah tersedia bisa mulai diletakkan pada rak-rak yang sudah dipersiapkan.

3.      Perawatan
Untuk perawatan budidaya jamur sangat mudah sekali. Petani cukup menjaga kelembapan tempat jamur dengan cukup melakukan penyiraman tanah dan dinding-dinding tempat jamur.
 
Kondisi tempat pembudidayaan jamur tiram setelah proses penyiraman pada dinding dan tanah untuk menjaga kelembapan ruangan.

Membuat makanan olahan berbahan baku jamur.
Selain petani dapat menjual hasil panen jamur mereka dalam bentuk jamur mentah, kami mencoba memberikan ide kreatif untuk membuat makanan olahan sehat yang berbahan baku jamur. Dalam hal ini para petani jamur bisa mendapatkan income lebih dari hasil penjualan jamur mentah.
Untuk itu kelompok kami melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu PKK warga putat bagaimana cara mengolah jamur menjadi makanan yang lezat,sehat, dan bernilai jual tinggi. Penyuluhan ini bertempat di rumah ibu pamong RT.08

RESEP BAKSO TAHU JAMUR TIRAM
Oleh : Mahasiswa KKN-T 2015 UMSIDA

BAHAN-BAHAN                                :
1.       Tahu pong goreng secukupnya
2.       Jamur tiram ¼ kg atau 250 gr
3.       Tepung tapioka (kanji) ¼ kg atau 250 gr
4.       Telur ayam 1 butir
5.       Bawang merah goreng (dihaluskan) 1 sendok makan
6.       Bawang putih goreng (dihaluskan) 1 sendok makan
7.       Lada atau merica bubuk ½ sendok teh
8.       Garam halus 1 sendok teh
9.       Gula 1 sendok teh
10.   Penyedap rasa (bila suka) secukupnya
11.   Air secukupnya
BUMBU HALUS                 :
1.       Bawang merah 10 siung
2.       Bawang putih 5 siung
CARA MEMBUAT             :
1.       Haluskan bawang merah dan bawang putih, kemudian sisihkan.
2.       Sayat tahu pong pada satu sisi.
3.       Potong/suwir jamur tiram.
4.       Cuci bersih jamur tiram dengan air mengalir, kemudian peras sampai airnya hilang.
5.       Campurkan jamur tiram dengan tepung tapioka, tambahkan telur ayam, bumbu yang sudah dihaluskan, masukkan garam, gula, lada, bawang merah horeng halus, dan bawang putih halus, kemudian aduk rata. Tambahkan air secukupnya, uleni sampai adonan kenyal.
6.       Ambil adonan secukupnya dan masukkan ke dalam tahu pong, lakukan sampai semua adonan habis.
7.       Siapkan panci buat mengukus.
8.       Kukus semua tahu yang sudah diisi adonan jamur sampai matang sekitar 30 menit.

Makanan sehat berbahan baku jamur ini dikombinasi dengan tahu. Tahu tersebut di isi dengan adonan yang dicampur dengan dengan potongan jamur yang selanjutnya dikukus dan siap disajikan.
 

Makanan sehat ini sangat sederhana sekali dalam pembuatannya namun memberikan manfaat yang besar buat kesehatan, warga sekitarpun merasa senang dan menikmati sajian ini. Mereka merasa ini bisa dijadikan usaha makanan yang berpotensi maju dan bisa memberikan penghasilan warga putat selain bertani pada umumnya.
Share on Google Plus

About KKN-T 2015 PUTAT TANGGULANGIN SIDOARJO

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 comments: