SOSIALISASI STRATEGI
MENINGKATAN UKM DAN MENYAMBUT MEA 2015
1. LATAR BELAKANG
Usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai
bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat. Berdasarkan data BPS
(2003), populasi usaha kecil dan menengah (UKM) jumlahnya mencapai 42,5 juta
unit atau 99,9 persen dari keseluruhan pelaku bisnis di tanah air. UKM
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, yaitu
sebesar 99,6 persen. Semenrtara itu, kontribusi UKM terhadap Produk Domestik
Bruto (PDB) sebesar 56,7 persen.
Dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia, sektor
UMKM memiliki peranan yang sangat stategis dan penting yang dapat ditinjau dari
berbagai aspek. Pertama, jumlah industrinya yang besar dan
terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) 2002, jumlah UMKM tercatat 41,36 juta unit atau 99,9% dari
total unit usaha. Kedua, potensinya yang besar dalam
penyerapan tenaga kerja. Setiap unit investasi pada sektor UMKM dapat
menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bila dibandingkan dengan investasi
yang sama pada usaha besar. Sektor UMKM menyerap 76,55 juta tenaga kerja atau
99,5% dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga, kontribusi UMKM dalam
pembentukan PDB cukup signifikan yakni sebesar 55,3% dari total PDB.
Salah satu upaya peningkatan dan pengembangan
UMKM dalam perekonomian nasional dilakukan dengan mendorong pemberian kredit
modal usaha kepada UMKM. Dari sudut perbankan, pemberian kredit kepada UMKM
menguntungkan bagi bank yang bersangkutan.
Pertama, tingkat
kemacetannya relatif kecil. Hal ini terutama disebabkan oleh tingkat kepatuhan
nasabah usaha kecil yang lebih tinggi dibandingkan nasabah usaha besar. Kedua,
pemberian kredit kepada UMKM mendorong penyebaran risiko, karena penyaluran
kredit kepada usaha kecil dengan nilai nominal kredit yang kecil memungkinkan
bank untuk memperbanyak jumlah nasabahnya, sehingga pemberian kredit tidak
terkonsentrasi pada satu kelompok atau sektor usaha tertentu. Ketiga,
kredit UMKM dengan jumlah nasabah yang relatif lebih banyak akan dapat
mendiversifikasi portofolio kredit dan menyebarkan risiko penyaluran kredit. Keempat,
suku bunga kredit pada tingkat bunga pasar bagi usaha kecil bukan merupakan
masalah utama, sehingga memungkinkan lembaga pemberi kredit memperoleh
pendapatan bunga yang memadai. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa
ketersediaan dana pada saat yang tepat, dalam jumlah yang tepat, sasaran yang
tepat dan dengan prosedur yang sederhana lebih penting dari pada bunga murah
maupun subsidi.
Namun dari beberapa hal yang
melatar belakangi seperti tersebut di atas, masih belum cukup menjadi landasan
keyakinan bahwa pelaku UMKM akan mendapatkan kemudahan dalam hal pengajuan
fasilitas kredit modal usaha ke lembaga-lembaga pemberi kredit baik perbankan
maupun non perbankan. Hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang
mengalami permasalahan dalam hal pengajuan kredit usaha.
Dalam acara akbar yang berlansung di kediaman rumah ibu hj, machmudah tanggal 21 agustus 2015. Pertemuan yang di hadiri oleh jajaran
perangkat kecamatan dan perangkat desa serta tim kknt putat dan warga setempat
se kecamatan tanggulangin .
Kedatangan
bapak bupati sidoarjo di sambut dengan sangat baik. Beserta rombongan dari
dinas perdagangan , kunjungan yang bertemakan perkembangan UKM dan strategi
menghadapi MEA 2015. Untuk itu bupati memberikan gagasan agar masyarakat lebih
giat meningkatkan stabilitas kinerja.
Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community) 2015 adalah proyek yang
telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan
stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar
negara ASEAN yang kuat. Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara
anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga
kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Dalam hal ini, yang perlu
dilakukan oleh Indonesia adalah bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas
ASEAN berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA
2015, serta harus meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan Negara
anggota ASEAN lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri
akibat terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi.
Warga masyarakat desa putat sangat
antusias mendengarkan pidato pak bupati .
serta tim kkn terpadu yang di kordinatori oleh kordes desa putat
memberikan ilmu manfaat untuk menyambut MEA 2015.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM)
Salah satu jalan untuk meningkatkan kualitas SDM
adalah melalui jalur pendidikan. Selain itu, dalam rangka memberikan layanan
pendidikan yang bermutu, pemerintah telah membangun sarana dan prasarana
pendidikan secara memadai, termasuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat. Data
Kemdikbud tahun 2011 menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 173.344 ruang
kelas jenjang SD dan SMP dalam kondisi rusak berat.
Tim kkn terpadu universitas muhammadiyah memberikan
support kepada masyarakat untuk meningkatkan penguatan sektor UKM, untuk itu Dalam
rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan
mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM
Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Acara ini bertujuan
untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai
stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha
kecil serta menengah.
Setelah melakuakan
kegiatan sosialisasi tim KKN-T desa putat di jamu makan bareng bersama bapak
bupati beserta rombongannya.
Setelah makan bersama rombongan bupati sidoarjo , bapak bupati memberikan kesempatan untuk foto bareng sebagai motivasi semangat belajar untuk mahasiswa universitas muhammadiyah.
Foto bareng bersama ibu hj. Machmudah
,pak lurah, ibu sekcam dan kordes kknt desa putat.
semoga tim kkn-t desa putat semakin sukses berkarya. ubalah dunia dengan goresan pena mu.
by : alimutadir06@gmail.com
pin :52E71ECB
IG : ALIM_TDR
0 comments:
Post a Comment